Bogor,Haruskah aku Menangis?

Hari ini ada dua kabar yang aku terima. Pertama adalah kabar bahwa aku ga lolos seleksi penerimaan pegawai tidak tetap Bidan Kab. Bogor Tahun penerimaan 2012. Aku diberitahu temanku yang sama-sama mendaftar bahkan tes nya pun hanya berjarak 2 baris dari kusi ku. Entah karena aku terlalu sering menerima kegagalan, entah karena sudah pasrah pada Nya. Aku sama sekali tidak sedih, marah ataupun tertekan dengan pengumuman kegagalanku. Aku cek website http://www.bogorkab.go.id. mencari pengumuman itu, lalu mencocokan nomer test yang tertera disana, memang tidak ada. Perbandingan yang mendaftar dan yang diterima memang besar. yang mendaftar hampir 850 orang sedang yang diterima hanya 76 orang. sungguh kesempatan yang sulit.

Aku mengakui bahwa tes hari Selasa, 20 Maret 2012 kemarin itu bisa dibilang tes yang istimewa. Aku berangkat dari stasiun Lenteng Agung jam 06.30 wib. Tadinya mau naik KRL AC. karena takut telat, akhirnya kutukar karcisRp. 7.000 dengan Rp.2.000 ekonomi. Walhasil, aku berdiri di sepanjang kereta, sambil mencoba untuk menghapal materi yang jauh-jauh hari aku persiapkan. Nyampai di Bojonggede, hujan besar akhirnya naik ojeg tanpa bernyanyi

“Udah Hujan naik ojeg..becek..becek..” 😀

Akhirnya aku tiba di tempat tes dengan keadaan kehujanan, basah kuyup, jaket basah, celana basah, baju basah, dan akhirnya pengen miksi deh, alias pengen pipis karena mungkin udara dingin. Setelah cuap-cuap dengan temanku yang satu angkatan denganku, akhirnya stelah pipis, aku mencari tempat aku melaksanakan tes. Jam 9. tes dimulai waktunya hanya 120 menit, banyakanya soal 100 soal. aku harus bisa menyelesaikan semua soal dengan waktu 1,2 menit saja. Menahan dingin, menahan lembabnya jaket yang aku simpan di kursi hingga aku tak bisa duduk bersandar, kursiku ternyata punya keunikan lain, kursi chitos itu tidak ada untuk pijakan kaki nya, dan sedikit goyang kesana kemari. lengkappp sudah. aku berdoa komat kamit, ditengah posisi ujian yang tak nyaman, semua dingin yang kurasakan, aku masih bisa konsentrasi mengerjakan soal-saoal tes itu. Aku hitung matematika nya, aku jawab pengetahuan kebidanan nya dan pengetahuan umum. Semua soal yang ada di hadapaanku, samasekali tidak ada yang kutahu. saol itu tak pernah kutemui sebelumnya. two thumbs untuk UNPAD yg udah buat soal yang sangat Killer itu.hehe…

Aku mengerjakan semampuku, jawaban yang aku yakin hanya satu pada soal antonim dari Prominen. Aku jawab Biasa. aku yakin jawabanku benar karena sudah pernah kukerjakan, ada di buku super referensi tes yang aku gunakan untuk latihan. 😀

Selebihnya?blank dan Bismillah saja. Aku berhasil melalui masa-masa sulit itu, aku terakhir keluar dengan sekita 20 orang lainnya. Jujur soal nya sangat jauh dari perkiraanku. suliit sekali. atau mungkin aku yang kurang prepare?

Setelah baju dan jaket mengering di badanku karena Bogor kembali Panas, aku akhirnya pulang dan malamnya aku demam…

Aku Tidak sedih dengan semua kegagalanku, walaupun perjuangan ku harus dibayar dengan tidak lulus, aku senang, aku punya pengalaman baru untuk mengerjakan tes yang super killer, aku punya pengalaman hujan-hujanan dan naik ojeg di Bogor.hehehe…

Kabar kedua adalah, aku senang dan sangat gembira bisa melewati kegagalan kali ini dengan senyuman yang lebih lebar. Aku juga pernah gagal tes sampai 2x. dan kau, bogor..membuat gagal test ku bertambah menjadi 3x. ;D

Aku mampu melewati semua ini, aku yakin mungkin bukan yang terbaik untukku untuk kerja di Bogor menjadi Bidan PTT di Rumah Sakitnya..aku yakin ada kesempatan pekerjaan lain menantiku, hanya aku perlu waktu, usaha, dan doa untuk mencapainya.

Terimakasih Allah..telah memberiku kesempatan lagi untuk gagal, sehingga ketika aku kelak sudah berhsail, aku takkan menjadi sombong dan menertawakan orang lain karena kegagalannya karena aku pun pernah gagal…

Terimakasih kepada penyemangat Jiwaku. My Husband…

Bogor, haruskah aku menangis?TIDAKkkkkk….

😀

---